INDOPOS.CO.ID – Dalam perjalanan menuju Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dalam perjalanan kita akan melewati wilayah geografis yang hidup dan berkembang dengan banyak aktivitas sosial, wisata, industri, dan pemukiman.
Di ujung jalan yang berjarak 87 km dari Jakarta, kita sampai di sebuah kawasan indah yang dikenal dengan nama Cigentong. Di sinilah Yayasan Sinar Bumi memiliki dan mengelola taman pemakaman tersebut selama puluhan tahun. Suasana pedesaan yang sederhana, tenang dan damai langsung terasa saat Anda keluar dari kendaraan.
Begitu berada di tempatnya, kompleks pemakaman ini menyuguhkan pemandangan hijau merata hingga ke sudut mata kanan dan kiri hingga deretan punggung gunung di seberang dan seterusnya.
Yayasan Sinar Bumi yang telah puluhan tahun menjalankan kegiatan sosialnya dengan hati dan cinta, mendampingi banyak keluarga tanpa memandang latar belakang agama, mempersiapkan dan memelihara taman pemakaman sebagai tempat peristirahatan yang damai dan selaras dengan alam.
Dalam perkembangan sebelumnya, pemakaman Yayasan Sinar Bumi diberitakan disegel oleh aparat setempat menyusul adanya keluhan oknum tak bertanggung jawab yang menyatakan Yayasan Sinar Bumi dan pemakamannya tidak memiliki izin.
Sesuai dengan keterangan sebelumnya, setelah dilakukan pemeriksaan oleh pihak yang berwenang, ternyata tidak ada masalah dengan kondisi tanah yang akan dikuburkan dalam rencana wilayah penyelenggaraan negara. Aksi penyegelan ini merujuk pada kualitas bangunan dan infrastruktur yang terus ditingkatkan guna menunjang kelancaran arus ziarah kubur ke depannya.
Dengan berkembangnya keadaan dan dinamika masyarakat yang membaca dan mendengar nama baik Yayasan Sinar Bumi, maka pengurus saat ini sebagai generasi penerus melakukan perbaikan dan penyesuaian terhadap pelayanan dan kenyamanan seluruh warga masyarakat yang merupakan anggota keluarga almarhum dan almarhum berada di Taman Makam Jonggol. , Jawa barat.
Kepatuhan terhadap ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku saat ini mengenai pelayanan sosial yang diberikan oleh Yayasan Sinar Bumi ke depan menjadi permasalahan yang serius.
“Sampai saat ini ayah kami (Tju Sauw Khong alias Anyiauw) yang memimpin dan mengelola yayasan ini karena jiwa sosialnya yang besar, namun takdir telah menetapkan bahwa ayah kami akan pulang menghadap Sang Pencipta tanpa bisa menunggu akhir. . pandemi Covid-19, untuk operasi jantung yang sudah direncanakan.” Aprianus Charles, selaku pengurus, menjelaskan latar belakang berdirinya yayasan tersebut.
Terkait status hukum formal yayasan yang dimediasi oleh instansi setempat, kami juga melakukan penilaian internal untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memenuhi ketentuan yang ada, termasuk mencari bantuan hukum kepada pengacara di Jakarta, dalam hal ini Roy Law Firm. Napitupulu SH, MH dan Rekan,” lanjutnya.
“Yayasan Sinar Bumi dapat dikatakan mempunyai izin yang diperlukan untuk menjalankan kegiatannya. Namun seiring berjalannya waktu ada hal-hal yang perlu diperbarui dan selalu mematuhi peraturan terbaru yang berlaku.”
Dan Yayasan Sinar Bumi juga mengambil langkah administratif untuk menyesuaikan fungsi dan tugasnya dengan peraturan dan ketentuan terkait. Dan dengan langkah proaktif dari pengurus yayasan, departemen atau lembaga, mereka juga melakukan penghapusan jalur “gakhum” yang dipasang di lokasi tersebut terlebih dahulu.
Roy Mardongan Maruli SH, MH mengaku mengapresiasi kinerja Satpol PP Kabupaten Bogor yang mengusut tuntas kasus tersebut dan mengambil keputusan bijak dengan meniadakan jalur PPNS sehingga aktivitas di taman pemakaman dapat berfungsi seperti semula seperti yang disampaikan sebelumnya. oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab sehingga yayasan tidak mempunyai izin.
Namun keberadaan Pemakaman Sinar Bumi di Jonggol, Jawa Barat, merupakan upaya kolektif yang melibatkan masyarakat dan pemerintah setempat. Keberlanjutan bertujuan untuk melestarikan keindahan alam di sekitarnya sekaligus memastikan bahwa taman tetap menjadi ruang yang damai dan penuh rasa hormat bagi semua orang. Komitmen terhadap keberlanjutan ini menggarisbawahi pentingnya taman dalam lanskap budaya dan lingkungan Jonggol.
Berkunjung ke tempat damai ini bukan hanya kesempatan bernostalgia, tapi juga kesempatan mengapresiasi indahnya hidup dan alam bersama orang-orang terkasih melalui hubungan batin dan spiritual. (IBS)
Quoted From Many Source