Menyandang predikat perusahaan terbesar di Indonesia versi Forbes The Global 2000, bagaimana prospek BBRI di tahun 2024?

INDOPOS.CO.ID – Predikat perusahaan terbesar di Indonesia versi majalah ekonomi terkemuka dunia Forbes The Global 2000 tahun 2023 membuktikan kinerja gemilang PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI pada tahun lalu. Dengan predikat tersebut diharapkan dapat meyakinkan investor untuk mengoleksi saham BRI (BBRI).

Seperti yang Anda ketahui, pemeringkatan majalah Forbes memuat daftar 2000 perusahaan publik terbesar di dunia berdasarkan penjualan, laba, aset, dan nilai pasar. Terdapat beberapa perusahaan asal Indonesia dalam publikasi ini yang sebagian besar merupakan badan usaha milik negara atau BUMN.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI meraih hasil terbaik dengan menempati peringkat teratas perusahaan di Indonesia. Secara global, BRI menduduki peringkat terbaik di peringkat #307, meningkat dari peringkat tahun lalu di peringkat #349 dunia.

Predikat perusahaan terbesar di Indonesia menjadi salah satu faktor yang membuat investor menunggu rilis kinerja setahun penuh BBRI (2024), dilanjutkan dengan pengumuman dividen final. Terbukti BBRI kembali mencetak rekor harga saham tertinggi setelah membukukan kenaikan lebih dari 20% sejak awal November 2023.

BBRI kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa di Rp 5.750/saham pada penutupan perdagangan Jumat (1/5), ditutup naik 0,88% dengan kapitalisasi pasar Rp 871,46 triliun. Bahkan, pada perdagangan intraday, saham BBRI sempat menembus level Rp 5.850/saham.

Lantas bagaimana prospek saham BBRI di tahun 2024? Berdasarkan riset terbaru Ciptadana Sekuritas, saham BRI akan berkinerja baik di tahun 2024 dengan banyak rekor. BBRI diperkirakan akan mendapatkan keuntungan dari rencana penurunan suku bunga acuan pada tahun 2024.

Tak heran, BBRI mendapat rekomendasi Beli dengan target harga Rp 6.250/saham.
Kemudian, menurut riset BRI Danareksa Sekuritas, pertumbuhan pendapatan pada tahun 2024 akan memicu perlambatan sementara pada bank-bank besar, termasuk BRI. Penyebabnya adalah pertumbuhan pinjaman yang melambat seiring dengan tren pada tahun politik 2024 atau pemilu.

READ  Kakorlantas menganugerahkan Penghargaan Kepahlawanan Bripda Novandro

Analis BRI Danareksa Sekuritas Victor Stefano dan Naura Reyhan Muchlis mengatakan margin bunga bersih (NIM), rasio biaya terhadap pendapatan (CIR), dan biaya kredit (CoC) akan tetap terkendali, begitu pula kualitas aset yang sehat. “Kami yakin bank-bank besar juga akan memiliki posisi yang baik di pasar tahun ini,” tulisnya.

Analis riset Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani juga menyatakan optimismenya, bank-bank besar masih memiliki prospek yang baik berkat fundamental yang kuat dan valuasi yang menarik (undervalued) atau wajar.

“Prospek tahun 2024 bagus karena secara historis jika melihat kampanye pemilu, salah satu yang berkinerja terbaik adalah sektor keuangan, khususnya perbankan,” ujarnya.

Investor asing juga tampaknya memperkirakan prospek BBRI bagus, ditandai dengan net beli asing yang mencapai 182,42 miliar di seluruh pasar pada Kamis (1 April). Rp. Sementara investor asing memborong saham BBRI senilai Rp 1,37 triliun dalam sebulan terakhir.

Mulai tahun 2024, Direktur Utama BRI, Direktur Sunarso, pun mengungkapkan optimismenya. Meski kondisi perekonomian dunia masih diselimuti ketidakpastian, terutama karena kondisi geopolitik.

“BRI mempunyai optimisme yang besar dalam mengarungi lingkungan bisnis di tahun 2024 karena BRI memiliki fundamental yang kuat. Hal ini juga terbantu oleh stimulus fiskal yang diharapkan mampu meningkatkan daya beli masyarakat, faktor pemilu, serta pengelolaan risiko perbankan yang lebih baik karena berulang kali menghadapi krisis. Di sisi lain, BRI juga memiliki sumber pertumbuhan baru yaitu kepemilikan ultra mikro, jelasnya. (kata keterangan)

Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *