INDOPOS.CO.ID – Panitia Pembina Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Zannuba Ariffah Chafsoh atau yang akrab disapa Yenny Wahid mengungkapkan, ke depan Indonesia membutuhkan pemimpin yang berani melawan korupsi dan bertekad menjunjung hukum.
Pernyataan tersebut disampaikan Yenny Wahid menjawab pertanyaan peserta calon pemimpin nasional pada acara QNA bersama Koloseum Santri Yenny Wahid “Mencari Pemimpin Santri” di Jombang, Jawa Timur pada Sabtu (06/01/2024).
Menurut Yenny Wahid, Indonesia adalah negara besar. Dan saat ini masuk dalam daftar 16 negara terkaya di dunia dari ratusan negara yang ada.
Bahkan, Yenny mengutip penelitian Pricewaterhouse Coopers yang memperkirakan Indonesia akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar kelima di dunia atau Indonesia Emas pada tahun 2045.
Prakiraan ini diperoleh melalui proyeksi berdasarkan faktor-faktor yang berhubungan dengan Indonesia, seperti demografi, berapa usia produktif pada tahun 2045, berapa kekayaan Indonesia, apa sumber daya alamnya, ujarnya.
Saat ini, lanjut Yenny, Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang luar biasa, antara lain nikel yang menjadi bahan baku produksi baterai dan mobil listrik, minyak sawit dan lain-lain.
“Semua dirangkum dalam satu tabel, lalu ada proyeksi pertumbuhan ekonomi. Data tersebut menunjukkan Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi kelima di dunia,” ujarnya.
Namun Direktur Wahid Foundation ini mengungkapkan, ada syarat agar Indonesia bisa menjadi negara terkuat kelima di dunia dan membutuhkan pemimpin yang mampu memberantas korupsi.
“Jika ingin negara ini menjadi negara yang benar-benar kaya. Negara ini kaya dan rakyatnya kaya, maka korupsi harus diberantas. “Kalau negara kita kaya tapi tetap miskin pasti ada yang salah di sini, karena masih ada korupsi,” tegas Yenny.
Menurutnya, hal ini merupakan tantangan terbesar di Indonesia. Oleh karena itu, harus segera diperbaiki.
“Jika tidak ada penegakan hukum, korupsi akan terus tumbuh subur di Indonesia. “Jadi negara ini membutuhkan pemimpin yang memiliki komitmen kuat dalam menegakkan hukum di Indonesia dan terbukti berani dalam pemberantasan korupsi,” ujarnya.
Yenny Wahid menjelaskan, kriteria tersebut ada pada sosok Mahfud MD yang kini menjadi calon wakil presiden nomor urut 3 berpasangan dengan Ganjar Pranow.
“Mahfud MD adalah santri yang berani menegakkan hukum dan memerangi korupsi,” ujarnya.
Ia pun membandingkan jumlah mahasiswa yang akan mengikuti Pilpres 2024 dengan pasangan calon lainnya. Namun, Yenny menyebut mahasiswa lainnya tersangkut kasus hukum.
“Mahasiswa lainnya bahkan tersangkut kasus hukum. Jika hal ini terjadi maka akan mempermalukan siswa. Jadi jangan mudah terpengaruh oleh rayuan. Ada santri 24 karat, ada juga kaleng. “Ada mahasiswa yang mempromosikan hukum dan ada pula mahasiswa yang terjun dalam kasus hukum,” jelasnya.
“Yang dibutuhkan ke depan adalah pemimpin yang taat hukum dan berani melawan korupsi,” lanjutnya.
Menurut Yenna, keberanian Mahfud MD memberantas korupsi bukan untuk kepentingan dirinya melainkan untuk kepentingan bangsa. Sebab sikap ini penuh risiko.
Begitu pula dengan Presiden ke-4 Indonesia KH Abdurrahman Wahid yang juga ayah dari Yenny Wahid yang juga tidak mau berkompromi dengan para koruptor sehingga dicopot dari jabatannya.
“Ada mahasiswa yang menolak kompromi dengan koruptor dan digulingkan yaitu Gus Dur,” ujarnya.
Yenny juga mengatakan, jika dirinya bisa kembali ke masa lalu dan diminta memilih antara mempertahankan kekuasaan ayahnya namun berkompromi dengan koruptor atau dicopot dari jabatannya, maka ia akan memilih untuk dicopot.
“Bagi saya, meski kita sudah 100 kali digulingkan, pemberantasan korupsi adalah takdir yang harus kita jalani. Ini perjuangan Indonesia bersih, Indonesia yang berkemanusiaan dan harus didukung, ujarnya. (Kita)
Quoted From Many Source