Penulis: Muhammad Thaufan Arifuddin, MA
Pemerhati media, korupsi, demokrasi dan budaya lokal. Beliau mengajar di Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas
JurnalPost.com – Sistem pendidikan di Finlandia dianggap salah satu yang terbaik di dunia (Adiputri, 2023). Beberapa ciri sistem pendidikan Finlandia yang sering dipuji adalah pendidikan dasar dan menengah gratis dan setara bagi seluruh warga negara Finlandia, termasuk pendidikan tinggi.
Selain itu, tidak ada ujian nasional pada tingkat dasar. Sistem pendidikan Finlandia menekankan penilaian formatif dibandingkan ujian nasional di tingkat dasar. Pendidik lebih fokus pada pengembangan keterampilan dan pemahaman dibandingkan sekedar menghafal. Pendidik tidak memberikan tekanan pada siswa dan menganggap sekolah sebagai tempat yang tidak menyenangkan.
Guru-guru di Finlandia juga sangat baik. Pendidik harus menguasai tiga keterampilan utama, yaitu pengetahuan pedagogi (metode pengajaran), pemahaman masyarakat dan pemahaman dunia pendidikan. Tentu saja, para pendidik di Finlandia diharapkan memiliki kualifikasi tinggi dan menjalani pelatihan yang ketat. Setiap guru dan dosen harus rutin mengikuti mata kuliah pedagogi terkini. Profesi guru dan dosen dihormati dan dianggap bergengsi dengan gaji yang tinggi.
Anak-anak di Finlandia memiliki waktu belajar yang seimbang dan para pendidik menekankan pentingnya pendekatan pembelajaran langsung. Aktivitas fisik juga diintegrasikan ke dalam kurikulum.
Sistem pendidikan di Finlandia juga mengajarkan kecakapan hidup seperti kecakapan sosial, kreativitas, dan pemecahan masalah. Finlandia memiliki kurikulum nasional yang fleksibel yang memungkinkan sekolah dan guru menyesuaikan pendidikan dengan kebutuhan dan minat siswa.
Slogan pendidikan Finlandia adalah pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning), yang harus berlangsung dalam kondisi dimana peserta didik harus dipenuhi perasaan bebas dan bahagia. Ini adalah pendekatan Finlandia terhadap pendidikan holistik, yang mengutamakan aspek akademik, fisik, dan psikologis, serta kesejahteraan pendidik secara keseluruhan (Adiputri, 2023).
Akibatnya, tidak ada sistem pendidikan yang sempurna dan apa yang berhasil di satu negara mungkin tidak selalu bisa diterapkan di negara lain karena perbedaan konteks budaya, sosial dan ekonomi. Namun Indonesia harus belajar dari Finlandia.
Quoted From Many Source